Sabtu, 09 Juli 2011

BERKUNJUNG KE KOLAM LELE PAK GEMBONG.

Waktu yang direncanakan berangkat jam 10.00 terpaksa tertunda karea berbagai alasan teknis Akhirnya  pada Jam 11.00, berlima kami dari JMC berkendaraa ke Barat Pojok Beteng Kulon, tepatnya jl. Sugeng Jeroni 18A,..tujuannya untuk ngangsu kawruh pada Pak Gembong.
Ir Budi memberi penjelasan ke JMC


 Bangunan yang kami datangi ini ternyata sebuah bangunan konstruksi beton 2 lantai yang belum jadi.Bangunan yang berukuran + 10 x 12 m2, terdiri dari 2 lantai. Lantai bawah digunakan untuk ruang kerja, gusang pakan, kandan ayam, pembuatan pakan, ruang pertemuan kecil dan bagian tepi barat untuk kolam lele berjajar kebelakang tiga buah masing2 berukuran 2x3 m2. Bagian depan dipenuhi pot-pot tanaman, bahkan dianak tangga naik, dipinggir anak tangga beton berderet pot-pot berbagai jenis  tanaman.
Hari itu kami ditemui mas Ir.Budi, salah satu dari 3 asisten pak Gembong yang bertugas ditempat ini. Mas Budi duduk dibelakang meja kerja yang penuh dengan kertas2 dan botol-botol plastik.
Kolam Pembesaran Lele, 4 x panen (8 bulan) air tidak diganti..
Setelah memperkenalkan diri kami, dari JMC, yang beberapa waktu lalu pernah mendapat pencerahan Budidaya pada Lahan Sempit di Kota oleh Pak Gembong di Pendopo Kecamatan Umbul Hardjo,, maka kami langsung diterima dengan akrab. Banyak sekali yang kami tanyakan disana, dari pembibitan pembesaran bibit dan pembesaran konsumsi.
Pembesaran Ayan Kampung Super
Tsnaman Organik
Suatu yang paling menarik bagi kami ialah adanya kolam pembesaran lele berukuran  2x3 m2 kedalaman air 30 cm. Kolam itu berisi air coklat kemerah2 an. Menurut mas Budi kolam itu sudah digunakan pembesaran telah empat kali panen, namun air itu belum pernah diganti...Sekali panen + 1000 ekor dalam waktu  dua bulan...Anehnya air itu sama sekali tidak berbau.. Ini adalah bukti keampuhan prebiotik : Preaquatik buatan pak Gembong.
Disana kami dijelaskankan  larutan-larutan organik yang sangat berguna untuk air maupun makanan lele.Konsep budi daya perikanan dan peternakan (ayam) pak Gembong ini, harus tidak berbau dan sehat. Sedng untuk bdiddaya tanaman a semua pupuk digunakan adalah pupuk organik..

BELAJAR DARI PENGALAMAN DI KOLAM PAK KHAERUDDIN

Dari anggota JMC yang memiliki kolam, maka Kolam P.Kh.  merupakan yang terbanyak di isi bibit untuk pembesaran. Kolam ukuran 1x6m2 itu diisi bibit 1500 ekor lele 4/6-5/7. Namun 2 minggu yang lalu dikolam itu terjadi musibah dengan matinya ratusan bibit yang rata-rata sudah cukup besar itu.Cuaca memang saat itu agak ekstreem, siang hari sangat panas sementara malam hari dingin.Maklum memang baru musim pancaroba , jadi keadaan ini sudah biasa terjadi setiap tahun. 
Namun pada kolam pak Kh ini ada satu faktor penyebab yang bisa di kaji untuk difahami permasalahannya. Awalnya kolam ini di isi air setinggi 50 cm, tetapi oleh pak Kh, dikurangi sehingga menjadi 30 cm. Ini dilakukan karena adanya informasi bahwa untuk awal pembesaran air jangan terlalu tinggi supaya bibit tidak capek naik turun. Tetapi apa yang terjadi kenudian membuat pak Kh berfikir keras,, karena banyak bibit yang mati. dlam seminggu itu mencapai hampir limaratusan..Termasuk lele yang teler/ setengah mati namun sempat di ambil dan  goreng.
PakKh akhir nya berfikir apakan karena kekurangan air.? Maka air ditambah lagi menjadi tinggi 50 cm. sehari dua hari diamati, ternyata tidak ada lagi lele yang mati... Alhamdulilah .! Rupanya kolamnya yang terbuka, terbuat dari plesteran ini saat siang hari terlalu panas, sementara pada malam hari sanag dingin. Pantauan termometer JMC menunjukkan selisih yang cukup besar ialah  antara 24 C malam hari dengan 30 C disianghari...
Bagi beliau jumlah hanya lima ratusan atau 30 %, seandainya ini terjadi besok ketika sudah melakukan pembesaran dalam jumlah puluhan ribu maka kerugiannya akan sangat besar.Pengalaman ini menjadi sangat berharga...dan kita semua ikut memetik manfaat dari pengalaman itu ... Trimakasih pak Kh..

Sabtu, 02 Juli 2011

PEMIJAHAN KETIGA SUDAH BERUMUR 25 HARI

Dari penetasan telor hasil pemijahan ketiga, bibit lele yang berhasil menetas diperkirakan hanya 20 000. pada hari keduapuluh lima peneteannya, kini ukuran bibit sudah menjadi beberapa variant.Ada yang sudah berukuran lebih dari 2 cm, suatu hal yang membahayakan jika terlalu lama karena bisa terjadi kanibal diantara bibit. Makanan yang kami berikan selama 15 hari full cacing, mulai hari hari ke 16 samapai 21 hari dicobakan  bersama dengan cacing sutra pelet Dnol dicampur SGM(SusuGulaMadu). Mulai hari ke 21 sampai hari ini full Dnol+SGM. Dari pengamatan , bibit itu cukup semangat dengan makanan ini, makananludes dan mereka nampak sehat itu telihat dari gerakan mereka yang lincah.

  • FILTER  JMC

Pembeiran makanan Dnol +SGM sudah cukup bak, namun dalam duahari air nampak kurang jernih agak keputihan, diperkirakan adanya susu yang melarut dalam air.  Oleh kerananya JMCmerencanakan membuat filter untuk menjernihkan kolam bibit ini dengan menggunakan filter kapas dacron, arang dan batuan kerikil. Sedang untuk sikulasinya digunakan pompa yang ditempatkan diakhir proses penyaringan sehingga tidak merusak pompa.
Secara digramatik disain pompa filter JMC sbb :