Sabtu, 09 Juli 2011

BELAJAR DARI PENGALAMAN DI KOLAM PAK KHAERUDDIN

Dari anggota JMC yang memiliki kolam, maka Kolam P.Kh.  merupakan yang terbanyak di isi bibit untuk pembesaran. Kolam ukuran 1x6m2 itu diisi bibit 1500 ekor lele 4/6-5/7. Namun 2 minggu yang lalu dikolam itu terjadi musibah dengan matinya ratusan bibit yang rata-rata sudah cukup besar itu.Cuaca memang saat itu agak ekstreem, siang hari sangat panas sementara malam hari dingin.Maklum memang baru musim pancaroba , jadi keadaan ini sudah biasa terjadi setiap tahun. 
Namun pada kolam pak Kh ini ada satu faktor penyebab yang bisa di kaji untuk difahami permasalahannya. Awalnya kolam ini di isi air setinggi 50 cm, tetapi oleh pak Kh, dikurangi sehingga menjadi 30 cm. Ini dilakukan karena adanya informasi bahwa untuk awal pembesaran air jangan terlalu tinggi supaya bibit tidak capek naik turun. Tetapi apa yang terjadi kenudian membuat pak Kh berfikir keras,, karena banyak bibit yang mati. dlam seminggu itu mencapai hampir limaratusan..Termasuk lele yang teler/ setengah mati namun sempat di ambil dan  goreng.
PakKh akhir nya berfikir apakan karena kekurangan air.? Maka air ditambah lagi menjadi tinggi 50 cm. sehari dua hari diamati, ternyata tidak ada lagi lele yang mati... Alhamdulilah .! Rupanya kolamnya yang terbuka, terbuat dari plesteran ini saat siang hari terlalu panas, sementara pada malam hari sanag dingin. Pantauan termometer JMC menunjukkan selisih yang cukup besar ialah  antara 24 C malam hari dengan 30 C disianghari...
Bagi beliau jumlah hanya lima ratusan atau 30 %, seandainya ini terjadi besok ketika sudah melakukan pembesaran dalam jumlah puluhan ribu maka kerugiannya akan sangat besar.Pengalaman ini menjadi sangat berharga...dan kita semua ikut memetik manfaat dari pengalaman itu ... Trimakasih pak Kh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar