Hari Sabtu 4 Juni 2011, JMC mendapat undangan dari Bapak Camat UH untuk menghadiri saresehan dengan Tema Pemanfaatan Lahan Perkotaan untuk Kegiatan Ekonomi Produktip. Narasumber bapak Ir.Gembong , yang dalam undangan ini ditulis sebagai seorang Praktisi Integreted Farming.
|
Pak Camat UH saat mebuka acara.. |
Acara yang diselenggarakan di Pendopo Kecamatan Umbulhardjo ini dihadiri kurang lebih seratus orang ini dibuka oleh Bapak Camat Umbulhardjo, Bp. Drs. Agus Winarto pada pukul 20.15, yang mengharapkan dengan adanya saresehan ini dapat memberi inspirasi warga diwilayah Kecamatan UH untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk digunakan usaha yang produktip, sehingga memberi manfaat bagi warga. Hal ini perlu karena diwilayah Kecamatan Umbulhardjo banyak lahan-lahan kosong dan kurang produktip. Beliau sebutkan diantaranya ialah lahan bekas SD Glagah 2 yang roboh akibat Gempa, sampai saat ini samasekali masih belum termanfaatkan.
Jika masyarakat melalui posdaya-posdaya yang ada ingin menggunakan untuk usaha produktif, maka dari fihak Kecamatan Umbulhardjo akan memperjuangkan memperoleh ijinnya.
Dalam awal paparannya pak Gembong untuk suatu usaha produktip menyebutkan perlunya diperhatikan Rumus 5 i , ialah :
1. Informasi,
2. Ide,
3. Inisiatip,
4. Insting dan
5. Insyaallah...
Untuk mendapatkan Informasi, sesorang harus rajin belajar dan membaca buku, senang mendengarkan pengalaman orang lain , mengikuti penataran atau saresehan seperti ini, dan sebagainya. Dengan mendapat informasi maka muncullah Ide atau gagasan apa yang bisa dilakukan lebih baik, lebih bermanfaat dan lebih menguntungkan.Semakin banyak informasi maka ide-ide ini akan menjadi makin jelas untuk diyakini untuk dapat dilaksanakan.Setelah ide-ide cukup jelas maka harus ada keberanian untuk melakukan atau dalam istilah lain perlu Inisiatip untuk menggerakkan baik individu ataupun perseorangan untuk melakukan sesuatu rangkaian kegiatan.Kemudian setelah melakukan serangkaian kegiatan maka umunya timbul masalah-masalah yang terjadi, sehingga untuk mengatasinya sementara segenap pengetahuan yang diperoleh belum mencukupi maka diperlukan kepekaan batin atau Insting, untuk menemukan berbagai solusi intuitip .. Semua kegiatan diatas jika dilakukan dengan penuh ketulusan dan sunguh-sungguh maka Insyaallah akan memberikan hasil yang baik....
|
Pak Gembong didampingi Asistennya |
Sebutan sebagai Paktisi Integrated Farming benar-benar tepat untuk beliau, karena segudang penelitian yang pernah dilakukan sudah banyak yang berhasil dipraktekkan dilapangan. Menurut beliau aneh kalau di Jogya sendiri malah belum banyak mengetahui karya-karya beliau sementara diluar jawa bahkan diluar negeri orang sudah banyak yang menggunakan. Oleh karena itulah malam itu beliau dengan jelas dan meyakinkan beliau bahwa banyak sekali yang bisa kita lakukan lebih baik dilingkungan dimana kita hidup. Khususnya untuk diperkotaan beliau menunjukkan contoh-contoh membuat kolam lele dilahan terbatas diantara bangunan juga diatas atap daak beton, menggunakan air yang sangat hemat karena tidak perlu diganti. Beliau juga memberikan contoh bagaimana memnfaatkan atap rumah untuk budidaya tanaman Labu Jepang, melon dan sebagainya. Disampaikan juga kemungkinan membuat green house yang sederhana dan murah karena menggunakan tas kresek hitam dan pot dari bekas botol minuman air mineral.
Dari salah seorang penanya yang mengeluhkan sulitnya cacing untuk pakan larva lele, beliau menjawab, cacing ntuk pakan lele itu zaman Majapahit..! demikian guraunya.. sekarang banyak alternatip lainnya , diantaranya ialah dengan tepung udang yang telah dibuat beliau. Air juga tidak perlu diganti karena ada prebiotik yang memakan bakteri2 mengganggu sehingga membuat air tidak berbau dan layak untuk kehidupan lele lagi. Untuk budidaya lele sebaiknya air tidak terlalu dalam, paling 50 cm saja..Karena jika terlalu dalam ikan akan kecapaian naik turun sehingga membuat lele tidak bisa besar. Apalagi jika lele masih terlalu kecil, ketinggian air bisa dikurangi lagi..
Kisah keberhasilan anak-anak didik beliau juga mewarnai papran pak Gembong. Diantaranya mas Didik Lele, yang sebelumnya bekerja sebagai penarik becak, disuruh menjua becaknya untuk usaha lele. Sebagian untuk sewa tanah, membeli deklit dan membeli bibit lele dan pakan...dalam waktu yang relatif singkat kini sudah menjadi peternak lele yang berhasil di bantul yang berhasil memasarkan bibit lelenya puluhan ribu per hari..
Kisah kedua ialah keika p.gembong membekali "integrated farrming " pada para trnsmigran keluar Jawa sebagai petani plasma (kelapa sawit), maka dalam beberapa tahun kemudian kehidupan dan kesejahteraan mereka berubah total. puluhan diantara mereka masing memiliki mobil Toyota Fortuna. Mereka memanfaatkan tanah pekarangan dan lahan2 diantara pohon kelapa sawit untuk berternak lele dan menanam tanaman produktip seperti labu jepang dan buah naga...... luar biasa..!
Dibantu asistennya mas Agus Winanto dengan LCD proyektor yang diproyeksikan ke layar, yang hadir malam itu dapat melihat berbagai karya beliau yang spectakuler diantaranya : buah jambu dersana tanpa biji, buah pepaya seberat 18 kg, buah durian rasa mangga tanpa biji, tanaman padi rajalele anti wereng dan tikus yang tingginya 1,5 m. dan sebagainya.Satu hal yang perlu dicatat disini ialah beliau ini sangat konsisten pada konsep green dimana semua karya rekayasanya adalah organik , tanpa zat kimia yang merusak kehidupan.
Diakhir paparan beliau , diadakan tanya jawab dari para peserta. Dari beberapa penanya memintakan solusi dari berbagai masalah dalam usaha busi daya mereka, baik berternak lele, masalah polusi lingkungan . Yang menarik ialah kesediaan beliau untuk dimintai konsultasi ataupun melihat lahan budidaya beliau.
Ketika seorang peserta menanyakan kalau konsultasi ke beliau apa perlu membawa gula teh ??.. sambil menghisap rokok kereteknya beliau tersenyum menjawab : "..... kedatangan panjenengan ketempat saya itu sudah membawa Berkah dan Rakhmat dari Allah.. jadi tidak perlu membawa apa-apa... ".. itulah pak Gembong, "pakar pertanian terpadu" yang berjiwa sosial tinggi , merakyat namun tetap bepegang pada tali Allah.
Pada sesion penutup, bapak Camat menyampaikan terimakasih pada semua yang hadir khususnya penyampai materi, bapak Gembong, serta harapannya bahwa pertemuan ini akan berlanjut dengan pertemuan-pertemuan berikutnya baik secara kelompok difasilitasi bapak Camat ataupun secara individu, yang semuaya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Umbulhardjo.
JMC mewakili seluruh perserta mengucapkan terimakasih kepada bapak Camat, yang telah menyelenggarkan pertemuan yang sangat bermanfaat ini ...semoga membawa berkah bagi semua khususnya masyarakat Umbulhardjo ... Umbulhardjo JAYA..!. Penetapan YESS ..!