Minggu, 01 Mei 2011

PENYULUHAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROPINSI di JMC

Surat yang ditayangkan JMC ke Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi untuk mendapatkan penyuluhan mendapat tanggapan positip. Disepakati untuk Penyuluhan ini hari Jumat tanggal 29 April pada jam 14.oo.
Acara penyuluhan ini mengundang seluruh Anggota JMC ditambah beberapa orang dari Kelompok Pembibit Kota. Acara agak tertunda karena keterlambatan kehadiran Penyuluh karena alasan teknis.
Peserta Penyuluhan
Setelah sambutan dari Bapak Ketua JMC sebagai penyelenggara, dan bapak Ketua RW04 Janturan sebagai Tuan Rumah dan sekaligus  juga sebagai anggota JMC, maka penyuluhan disampaikan oleh dua orang petugas penyuluh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota.
Dalam penyampaiannya penyuluh pertama bapak Agus Setedjo menyapaiakan bahwa saat ini konsumsi protein masyarakat Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan masyarakat dinegara-negara lain.Konsumsi protein masyarakat di Indonesia rata-rata masih berada dibawah 2o kg/or/tahun, semantara dinegara lai diatas 30 kg sampai 70 kg/orang/tahun. Oleh karena itu usaha budidaya perikanan masih berpeluang besar untuk dipasarkan, dalam usaha untuk mencukupi pemenuhan kebutuhan protein masyarakat.
Sementara untuk kebutuhan ikan khusus  ikan lele Kota Yogyakarta ini setiap hari membutuhkan 15 ton, sementara kemapuan penyedian dari pembudidaya lele di DIY ini hanya 4 sampai 5 ton, selebihnya masih disuplay dari daerah Boyolali, Klaten dan Magelang.Oleh karenanya  Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi DIY, selalu akan memberikan dorongan kapada kelompok-kelompok masyarakat yang berminat untuk mengambangkan budidaya perikanan ini.

Penyuluh 1
Dalam penyuluhan ini dinyatakan perlunya  usaha pembibitan yang baik dan sehat, sejak dari pembenihan hingga pembesaran menjadi ikan konsumsi. Dalam Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB), ditekankan perlunya memeneuhi 4 aspek :  Aspek Kesehatan,  Aspek Teknis, Aspek Managemen dan Aspek Lingkungan. Dalam aspek kesehatan yang penting diperhatikan untuk di kampung kota ialah kuaitas air kolam tidak tersemari logam berat. Supaya tida mencemari lingkungan sebaiknya digunakan PROBIOTIK, disamping itu supaya dihindari penggunaan obat antibiotik.
Dari segi keuntungan usaha maka penebaran benih untuk pembesaran disarankan 100 bibit/m3 air untuk pemula. Seiring dengan pengalaman maka dapat ditingkatkan  sampai 200 sampai 300 bibit /m3 air. Bahkan ada yang meningkatkan produktivitasnya sampai 800 bibit/ m3.
Pada Penyuluhan Sesion kedua bapak Banardi yang tinggal di Kecamatan Kretek - Bantul ini , mengaku telah puluhan tahun berkecipung dalam pebenihan ikan. Di Kretek beliau membina  Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang sebagian besar mengembangkan budidaya Lele Sangkuriang. Lele Sangkuriang sebenarnya juga lele Dumbo yang didatangkan ke Indonesia tahun 1983. Dinamakan Sngkuriang itu diambil sari Genetikanya bahwa Lele sangkuriang berasal dari hasil perkawinan Induk Lele Dumbo F2 dengan Pejantan F6. Disini dihubungkan Legenda Sangkuriang yang mengisahkan  seorang anak yang  ingin menikahi Ibunya.
Penyuluh 2

Dalam usaha pembenihan lele maka Induk an sangat perlu diperhatikan, khusu untuk makanan sebaiknya secara rutin diberi makan bekicot. Antara  Indukan dan Pejantan sebaiknya kolam dipisahkan, supaya tidak terjadi pemijahan "gelap", yang merugikan. Lele mijah pada malam hari pada air yang bening. Diperlukan sarana untuk menempelkan telur, untuk itu perlu diberi ijuk secukupnya. Sehari setelah memijah, akan nampak telur tersebar dan menempel pada ijuk, Indukan segera dipindahkan dari kolam pemijahan. Menurut penyuluh cara ini lebih aman daripada telor yang dipndahkan. 
Dua hari setelah pemijahan telur menetas dan bisa tahan sampai 4 hari karena masih membawa asupan bawaan dari telornya. Setelah itu diberi makanan cacing antar 3 liter per hari sampai 15 -17 hari. Setelah bibit berumur 17 hari sudah perlu dilakukan pensortiran  agar tidak terjadi kanibal (lele yang besar makan yang kecil).  Setelah 20 hari kemudian lele bisa diberi makan D0 / pelet halus.Sementara ini untuk dikolam JMC, mengunakan PS-P  harga perzak(5kg) 60 ribu rupiah. Pakan ini cukup bagus karena kadar proteinnya 40%.Pada kesempatan itu juga di serahkan dari Dinas 2 buah buku tentang cara pembenihan ikan.Dalam sesion tanya jawab, banyak yang menanyakan tentang kolam, pembibitan, pendederan, pembesaran dan pakan. Pada kesempatan itu dari Dinas Kelautan dan Perikanan menyerahkan 2 (dua) buku yang sangat membantu mengenai Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB)danSerifikasinya.  Penyuluhan siang itu berakhir pada jam16.00. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar