Rabu, 04 Mei 2011

STUDI BANDING KE ARGOMINO NANGGULAN _ KULON PROGO

Kolam Pemijahan

Ajangsana ke Nanggulan pada tanggal 15 Februari 2011, 

Kolam Pendederan benih
Plankton Catalist

Kolam Pembesa
ini dimaksudkan untuk lebih memantapkan niat sekelompok masyarakat Janturan yang berminat budidaya lele, karena di tempat tersebut ada seseorang yang menjadi tokoh yang berhasil dalam budaya perikanan tingkat nasiona. MAs Hardi , demikian nama tokoh ini, telah bergerak dalam budidaya ikan sejak tahun 2008. Pada awalnya budidaya ikan gurameh , namun akhir-akhir ini bergeser ke lele Sangkuriang.
Ijuk di gapit
Apresiasi yang tinggi untuk  beliau atas keberhasilannya ini juga karena gagasannya untuk menaikkan air dari saluran irigasi setinggi 25 meter dan menalurkan ke lahannya ratusan meter, sehingga lahannya yang cukup luas itu bisa digunakan untuk kolam ikan.
Perbncngan kami diawali dengan pendapatnya bahwa usaha budidaya ikan ini kuncinya ialah pada kemampuan untuk "menyetel" antara Air dan Ikan. Teknik inilah yangharus dipelajari lebih dahulu sebelum memulai budidaya ikan air tawar. Syaratnya air harus bersih, dan sehat, maka  menggunakan terpal adalah solusi paling mudah untuk kebersihan dan kesehatan air.Disamping itu harus diperhatikan temperatur dan PH air kolam.
Untuk pembesaran lele, maka air diberi garam dapur (tak ber yodium) merata 1 ons per metr kubik air. Stelah didiamkan 2 hari, ditaburkan Plankton Catalist  1 sendok makan /m3 air.PH air diusahakan seputar 7 atau antara 6.5 s/d 8. Untuk menghemat air dan menjaga kesatabilan kualitas maka perlu dibuat  resikulasi. Air yangbaik tidak berbau , tidak berwana dan tidak terasa. Untuk Lele saat ini yang terbaik ialah lele Sangkuriang. Fekuenditas Lele Sangkuriang ini mencapai 40.000 sampai 60.000 butir telor / 1 kg induk, sementara Lele jenis Dumbo umunya 20.000 s/d 30.000 butir telor / 1 kg induk.

Jika ingin berhasil  dalam budi daya ikan lele ini maka harus menguasai "teknik pemijahan" Indukan Lle sangkuriang ini dapat dibeli dengan harga Rp.300.000,- per pasang ( 1 pejantan & 2 indukan). Untuk Indukan ini memerlukan kolam terpisah ukuran 2x2 m2 dengan kedalaman 1.5 s/d 2.00 meter, bisa digunakan 5 pasang atau 5 pejantan 10 indukan. Air dalam koam indukan ini tidak boleh bening, agar tidak terjadi pemijahan dikolam ini. Setiap saat kondisi fisik harus dilihat apakan ada yang siap dipijahkan. Tanda kesiapan induk dapat dilihat pada perut yang membesar dan pada kelaminnya ada lingkaran kemerahan.
Kolam pemijahan harus bening airnya, steril dan cukup luas. Minimal 4x4 m2. atau baik kalau bisa lingkaran diameter 4-5m, bagian tengah lebih dalam +. 70 cm sedang tepi cukup 20 cm. Prlu disediakan ijuk secuupnya sebagai tempat lele induk menempelkan telornya,  Dalam 24 jam pemijahan terjadi... setelah pemijahan indukan akan lemah dan tidak banyak bergerak. saat itu segera indukan diambil dan dipindahkan kekolam imdukan.
Kolam Indukan
Setelah ditunggu 1-2 hari telur akan menetas dan menjadi arva kecil, maka untuk pakannya disediakan cacing kecil. Ketinggian air cukup 20 cm supaya larva dapat naik turun untuk ambil oksegeen. setelah 10 hari larva sudah  membesar jadi anak lele sampai ukuran 2 cm. Ketika itu air bisa ditambah sampai 40 cm.Juka lele sudah berukuran  4 sampai 7 cm, maka harus sudah dipindahkan kekolam pembesaran, sebag kalau tidak yang besar akan makan yang kecil (kanibal).
Ukuran kolampembesaran bervariasi, tergantung ketersediaan lahannya, dengan pedoman 150 ikan lele per 1m3 air. Ikan siap dipanen setelah 2 - 3 bulan dalam kolam pembesaran ini. Ketika kami nelihat kolam pembesaran, disana terdapat lebih dari 9 kolam terpal orange dengan air  kebanyakan berwarna hijau.Saat itu hanya ada satu kolam yang berwarna merah kecoklatan. Disini air terus bergejolak, ratusan lele kelihatan berdesakan dan ada yang berloncatan keatas air. Menurut penjelasan kolam ini sudah siap panen..
Dengan kolam-kolam yang ada saat ini, kelompok  AGROMINA Kulonprogo, saat ini memasok 3 ton lele untuk kota Yogyakarta.
   Di Argomino KulomProgo ini kami banyak mendapat pelajaran dengan melihat, mendengar dan merasakan semua yang ada disana. Setelah bertanya jawab secukupnya , kemudian kami berpamitan. Mobil  meluncur kembali ke kota Yogyakarta dengan membawa kami yang masih membawa banyak pertanyaan .. bagaimana kan memulai usaha ini .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar